Tidak bisa tidur di tengah malam membuatku banyak berpikir tentang segala sesuatu. Termasuk memikirkan kehidupanku selama di Wlingi. Kira-kira sudah 6 bulan aku tinggal disini. Kota yang jauh lebih kecil dan tidak ada apa-apa, tidak seperti Malang.
Sekarang aku jadi mengerti apa artinya "rumah". Dan aku selalu ingin pulang. Malang punya segala sesuatu yang aku butuhkan. Udara yang dingin, banyaknya pilihan makanan yang enak-enak, tidak terlalu macet, dekat dengan mana-mana, dan harga yang masih terjangkau.
Dan tinggal di Wlingi jadi membuatku banyak bersyukur. Karena disini tidak banyak pilihan untuk makan, hiburan, ataupun apapun itu. In my opinion, makanannya tidak begitu enak dan tidak banyak pilihan. Kebanyakan orang-orang disini makan masakan rumah. Makan nasi dengan lauk. Selama aku disini aku belum menemukan pempek, siomay bandung, pangsit mie, ataupun makanan seperti itu yang lainnya. Jadi hanya makan nasi dengan lauk, kebanyakan prasmanan. Tempat makan yang paling mending menurutku adalah pawon ndeso. Ya walaupun agak jauh, agak keluar Wlingi sedikit.
Tapi Wlingi tidak seburuk itu kok. Disini orang-orangnya sangat baik dan ramah-ramah, menyenangkan. Harga untuk makanan juga sangat murah. Jalanan pun sepi, tidak macet sama sekali. Masih banyak sawah, udaranya pun dingin, dan untungnya masih berjarak 1,5 jam dari Malang. Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan kembali ke Wlingi setelah stase luar IPD saat koas dulu. Hidup bisa seajaib itu. Dan aku tidak menyesal memilih Wlingi.
Comments
Post a Comment