Skip to main content

Turkiye!

Begitu mendengar negara Turki apa yang ada di benak kalian? Bom? Serangan? Menakutkan? Erdogan? Negara mayoritas Muslim? Indah? Selat Bosphorus? Balon udara?

Pemandangan kota Istanbul dari Camlica hill
Seminggu sebelum saya datang ke negara Turki memang terjadi badai salju hebat, hingga bandara Ataturk di Istanbul ditutup dan Turkish Airlines pun menunda bahkan men-cancel beberapa penerbangannya. Saya sempat khawatir dan takut kalo nantinya penerbangan saya juga ikutan di-cancel atau ketika saya kesana cuaca sedang tidak bersahabat. Saya pantau itu di berita, di Instagram tentang orang-orang yang terjebak di bandara Ataturk. Belum lagi saat tahun baru ( minggu sebelum keberangkatan saya) terjadi penembakan masal di sebuah club di Istanbul yang katanya memang dilakukan oleh ISIS. Lalu juga ada serangan bom di Izmir (kota terbesar ketiga di Turki). Saya konfirmasi ke pihak travel agent, ternyata memang tidak ada pembatalan atau tidak ada masalah. Saya pikir, kalau kita terlalu banyak takut dan terlalu banyak mikir juga nggak baik. Saya pun tetap berangkat. Dan ini adalah perjalanan terbaik yang pernah saya lakukan.
Pertama, saya mau mengkonfirmasi bahwa negara Turki sangat aman, nggak ada tuh ceritanya selama saya disana ada kejahatan atau teror yang mengerikan. Saya sangat menyayangkan, pihak-pihak yang membuat pariwisata Turki hancur, bahkan Lira jatuh di harga Rp3800,- bahkan sempat turun di Rp3500,- dari yang dulu mungkin bisa sekitar Rp5000,-. 

Kedua, negara ini adalah negara yang sangat cantik. Lokasinya sangat strategis, di benua Asia dan sebagian kecil di benua Eropa, jadi ya perpaduan asia dan eropa, baik orangnya, bangunannya, budayanya. Negara ini adalah mayoritas Muslim, tapi disana saya sama sekali tidak melihat adanya isu SARA atau minoritas menjadi terganggu. Justru disana saya sebagai non muslim melihat keindahan kehidupan muslim yang sebenarnya. Orang-orangnya sangat ramah, saling menghormati, tidak membeda-bedakan, tidak membenci agama lain, bangunan masjid sangat indah, bahkan mereka tetap beribadah dengan khusyuk meskipun di Blue Mosque siapapun boleh masuk untuk melihat keindahannya. Saya sangat kagum melihat kehidupan umat Muslim disana. Adem banget! Ya makanya saya agak menyayangkan apa yang terjadi di negara saya sendiri. Kalo ada orang yang ga bisa tolerasi, asli, dia mainnya kurang jauh, temennya kurang banyak. Saya doakan biar bisa main ke Turki!

Ketiga, berkunjung ke Turki itu butuh waktu yang lama. Saya aja 10 hari berasa kurang. Kota-kota yang harus dikunjungi banyak dan lumayan jauh-jauh sih jaraknya,antar kota bahkan ada yang 6 jam atau lebih. Tapiiii... sepanjang jalan kita bakal dimanjakan dengan pemandangan yang super duper indah banget. Gunung-gunung yang dipenuhi hamparan salju.. aduh juara banget Turki ini kalo masalah pemandannya, apalagi saya datang waktu winter. 



Gerome open air museum - Cappadocia
Keempat, kalo mau naik balon udara tempatnya ada di Cappadocia. Untuk harga per 2017 sih kemarin USD 220. Mahal sih huhuhu. Tapi ini kesempatan seumur hidup belum tentu sekali. Dijamin bakal dapet pengalaman yang tidak terlupakan. Kita melakukan perjalanan sejam dengan balon udara. Disuguhi pemandangan Cappadocia yang bikin jaw drop. Tapi.... sayangnya nggak setiap hari balon udara ini bisa terbang (soalnya kemaren saya kesana waktu winter sih) jadinya ya untung-untungan. Tapi puji Tuhan kemaren waktu saya kesana bisa terbang.



Kelima, Turki ini kaya akan sejarah, kaya akan pemandangan alam, tapi kurang kalo kalian niatnya mau belanja. Kalo belanja mungkin bisa di Grand Bazaar Istanbul. Itu barang-barangnya bisa ditawar kok tapi nggak sadis-sadis amat ya hehehe. Kalo belanja bermerek mungkin bisa di Nisantasi Istanbul. Sejenis Orchard gitu sih, harganya juga nggak beda jauh, tapi beberapa memang ada yang diskon sih. Merek lokal Turki yaitu Koton juga murah dan bagus kualitasnya lho. 

Keenam, saya ke beberapa Starbucks kok nggak lihat tumblr khas Turki ya. Apa emang nggak ada atau gimana gatau deh, kalo mug ada sih.

Ketujuh, ke Turki ini kita sebagai WNI cuma butuh e-visa. Apply aja di www.evisa.gov.tr . Tapi karena kemaren saya pake tour agent, jadi semuanya sudah diurusin deh hehehe. Btw, kadang malah kalo pake tour agent harga jadi (jauh) lebih murah lho.
Kedelapan, soal makanan pastinya Turki banyak halalnya. Dan saya baru tau sih kalo jenis kebab di Turki itu katanya ada 50-an, jadi bentuknya nggak kayak kebab Turki di Indonesia. Kebab di Indonesia jenisnya adalah kebab roll. Disana kebab sebagian dimakan dengan menggunakan nasi, dan rasa dagingnya entahlah.. kok kayak amis kambing. Tapi saya suka sih hehehe. Emang aneh awalnya, tapi lama-lama suka, dan lama-lama eneg hehehe. Saya kecantol sama meat ball-nya, enak banget! Agak beda ama bakso di Indonesia, meat ball Turki kaya rempah, disini nyarinya dimana ya?

Meat ball khas Turki

Dagingnya yang lembut dipadu bumbu-bumbu yang merasuk, bikin kangen T-T

Salah satu jenis kebab, tapi saya lupa namanya T-T
 Kesembilan, soal dessert dan cemilan. Dessert Turki yang sangat terkenal yaitu Baklava. Ini seperti pastry yang sangat renyah dan sangat manis. Kalo buat saya kemanisen banget.. Tapi asli enak sih kalo cuma sebiji hehehe. Buat oleh-oleh biasanya sih Turkish Delight, tapi buat saya juga kemanisan sih. Jadi saran saya, mending beli coklat isi kacang pistachio, asli enak banget. Tapi emang baklava dan coklat ini harganya juga nggak murah sih hehehe. 

The famous pistachio baklava
Kesepuluh, saya pengen banget banget balik ke Turki suatu hari nanti, di musim yang berbeda. Negara ini cantik banget. 

One Turkish man asked me in Grand Bazaar
“How many times did you go to Istanbul or Turkey?”
I said this is the first time.
He said ,”why are you so late?”
Yes man, your country is so beautiful. I’ll come back again for sure.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora