Saya diberi banyak pelajaran oleh Tuhan tahun ini. Salah satu yang paling membekas buat saya adalah masalah harapan. Kita memang sebagai manusia tidak tahu apa yang ada di depan, apa yang Tuhan rencanakan buat kita. Tapi yang membuat kita hidup adalah HARAPAN. Karena adanya harapan maka kita berusaha dan berusaha setiap hari. Kalo kita sudah tahu masa depan, apa mungkin kita berusaha? Atau malah sebenarnya apa yang kita ambil hari ini akan selalu mempengaruhi masa depan kita, dari hal kecil sekalipun.
Saya dan kalian pasti pernah mengalami kegagalan. Dan menerima kegagalan itu tentu saja tidak mudah. Ibaratnya hati ini seperti beneran terluka oleh benda tajam dan pertanyaan serta pernyataan orang-orang seakan-akan menggarami luka itu.
Satu-satunya kejahatan manusia yang menurut saya tidak disadari adalah mematikan harapan seseorang. Seseorang berkata pada saya, ketika kegagalan terjadi kepada saya, ketika saya berkata bahwa saya akan mencoba lagi dan belajar dari kesalahan saya, dia bilang bahwa intinya kesalahan saya karena saya dan tidak bisa diperbaiki. Seakan-akan kesalahan saya tidak ada harapan atau bisa diperbaiki dan it defines my future.
Kadang-kadang manusia itu tidak sadar kalo mereka mematikan harapan manusia lain, meskipun mungkin tahu bahwa itu suatu kebenaran, misalkan ada orang tua yang meninggal, lalu haruskah kita berkata "orang tua kamu sudah ga ada. Ga bisa dibangunin lagi" ketika dia belum tegar? Kita sebagai manusia hendaknya cukup memeluk dan menguatkan satu sama lain, berkata kebenaran yang terlalu frontal hanya akan makin menimbulkan luka di hati orang itu. Kata-kata kita mungkin akan kita lupakan, tapi mungkin tidak bisa dilupakan orang lain. Better you say nothing at all.
Ini juga introspeksi buat saya. Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak. Bukan tugas apalagi hak kita untuk mematikan harapan orang lain. Jadilah berkat untuk bisa membuat orang lain berani mencoba dan memperbaiki.
Saya dan kalian pasti pernah mengalami kegagalan. Dan menerima kegagalan itu tentu saja tidak mudah. Ibaratnya hati ini seperti beneran terluka oleh benda tajam dan pertanyaan serta pernyataan orang-orang seakan-akan menggarami luka itu.
Satu-satunya kejahatan manusia yang menurut saya tidak disadari adalah mematikan harapan seseorang. Seseorang berkata pada saya, ketika kegagalan terjadi kepada saya, ketika saya berkata bahwa saya akan mencoba lagi dan belajar dari kesalahan saya, dia bilang bahwa intinya kesalahan saya karena saya dan tidak bisa diperbaiki. Seakan-akan kesalahan saya tidak ada harapan atau bisa diperbaiki dan it defines my future.
Kadang-kadang manusia itu tidak sadar kalo mereka mematikan harapan manusia lain, meskipun mungkin tahu bahwa itu suatu kebenaran, misalkan ada orang tua yang meninggal, lalu haruskah kita berkata "orang tua kamu sudah ga ada. Ga bisa dibangunin lagi" ketika dia belum tegar? Kita sebagai manusia hendaknya cukup memeluk dan menguatkan satu sama lain, berkata kebenaran yang terlalu frontal hanya akan makin menimbulkan luka di hati orang itu. Kata-kata kita mungkin akan kita lupakan, tapi mungkin tidak bisa dilupakan orang lain. Better you say nothing at all.
Ini juga introspeksi buat saya. Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak. Bukan tugas apalagi hak kita untuk mematikan harapan orang lain. Jadilah berkat untuk bisa membuat orang lain berani mencoba dan memperbaiki.
Jangan merasa berhak untuk mematikan harapan orang lain. Jadilah berkat untuk bisa menyemangati orang lain untuk terus berusaha.
Comments
Post a Comment