Skip to main content

Tips sotoy memilih tour agent

Udah lama nggak nulis blog, kali ini saya mau bahas soal tips-tips sotoy dalam memilih TOUR AGENT. Nah, buat kalian yang seneng traveling tapi ga ribet dan ga mikir, lebih baik pake tour aja. Tapi kalo kalian suka bikin rencana perjalanan, suka ribet, niat ngurus-ngurus sendiri, mending berangkat sendiri, karena lebih bisa explore like a local daripada pake tour yang dibatesin waktunya. Sebenernya ada plus minusnya sendiri-sendiri sih mau pake tour apa traveling mandiri. Nah, karena saya biasanya traveling bersama orang tua, tentu saja kami milih untuk pake tour, entah full package ataupun ala backpacker

Kadang-kadang, tour bersama tour agent itu bisa lebih murah daripada berangkat sendiri, contohnya kayak ke Turki. Dengan 10 hari perjalanan, pake Singapore Airlines, hotel bintang 5, makanan full meals, free hot air balloons  (USD 220 kalo mau bayar) dan tentunya bus yang nyaman untuk perjalanan antar kota di Turki yang jauh-jauh itu dan ber-wifi (yah walaupun di tengah perjalanan wifinya error), sebuah tour agent yang aku ikuti kemarin berani menawarkan harga 15jutaan. It's a good deal! Di Turki itu susah kalo berangkat sendiri, kota-kotanya jauh, transportasi susah, makanan apalagi, bingung karena gatau mau milih yang apa dan gimana. 

Untuk bisa dapet penawaran bagus, tentunya harus rajin ke pameran tour and travel yang biasanya ada di mall-mall. Tapi saya lebih suka kalo liat di webnya mereka. Saya bisa banding-bandingin semua, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nah terus gimana caranya biar ga salah beli padahal harganya juga ga murah?



CARI REKOMENDASI
Pastikan tour yang mau kita beli itu udah dapet banyak respon positif dan testimoni baik dari para costumernya. Atau bisa juga tour agent ini udah pernah dipake oleh kolega kita. 

JANGAN TERGIUR HARGA YANG PALING MURAH
Kembali lagi pada "ada harga ada rupa", nggak semua yang murah itu baik. Murah tapi maskapai ga bagus ya jangan, atau murah tapi nggak dapet makanan atau hotel yang nyaman ya jangan. Pokoknya harus teliti dan membanding-bandingan harga yang dibeli itu sesuai dengan harga yang didapat.

BANDINGKAN SATU SAMA LAIN
Ini pernah kejadian, ketemu orang Indonesia di Hongkong. Dia bilang pake suatu tour agent, yang mana dia cuma rute ke Hongkong Shenzhen, sedangkan saya ke Hongkong Shenzhen Macau dengan harga yang sama. Ini tour agent terkenal padahal, tapi saya emang nggak pernah pake tour ini soalnya udah terkenal pelit hehehehe

KERAMAHAN CS JUGA PENTING
Nah ini yang paling penting, kita costumer ibaratnya adalah raja. Yang butuh ya mereka bukan kita. Bukan bermaksud sombong, tapi ini kan kita mau beli suatu produk yang mahal. Ceritanya kemarin saya cari-cari tour ke suatu tempat yang mana itu high season. Saya telepon ke sebuah tour agent di Surabaya, saya minta untuk di bookingkan dulu (belum DP) karena saya masih menunggu kepastian jadi tidaknya berangkat di tour agent lain. Dengan logat kental khas Surabaya yang menurut saya kok ga pantes ya kalo ngomong Jowoan walaupun kita sama-sama orang Jawa Timur, dia bilang gamau bookingkan saya, kalo saya mau beneran ya langsung DP aja. Kalo ga kalah sama yang udah DP. Iya saya tau itu, cuma they way he talks, they way he treats me as a costumer itu nggak ngenakin banget banget. Kalo saya jadi pun, terus dia yang ngurus dokument saya, pasti bakal makan ati karena kita kan pasti bakal banyak tanya. Ya iyalah mahal juga harus banyak tanya. Terus saya telepon ke tour agent di Jakarta, saya booking itu lho bisa padahal juga kursi yang tersedia kurang 6 lagi dan posisi dia juga lagi ada pameran (yang berarti push selling). Dia juga nggak "ngupuhi" saya harus DP saat itu juga, malah nyuruh saya untuk cepet-cepet urus visa. Enak kan kalo nggak nggupuhi dan menenangkan calon pembeli. 

PASTIKAN DIA PASTI BERANGKAT
Ini adalah yang terpenting apalagi kalo kita nyari tournya dadakan, misalnya kurang sebulan. Jangan bergantung pada bookingan kita pada suatu tour yang nggak pasti berangkat. Ini saya mau sharing sedikit. Kemarin saya ditawari suatu tour (yang mana tour ini pusatnya di Singapore) ke suatu tempat, tulisannya pasti berangkat. Saya nggak pernah pake tour ini, tapi saya gambling (bodohnya). Dia berani untuk menjanjikan visa saya pasti jadi, padahal keberangkatan 20 November 2017. Akhir Oktober ini saya ribet banget ngurusin syarat visa, dan tanggal 2 November syarat visa saya kirim, tanggal 3 diterima dan sales yang handle saya bilang tunggu kabar aja. Bahkan 7 November sales itu bilang tunggu kabar aja. Nggak ada kabar hingga 9 November, saya inisiatif telepon dan diangkat telepon saya oleh temannya. Dia bilang tour saya itu nggak jadi berangkat dan kata dia sales yang handle saya udah memberitahu saya dari 3 November tapi nggak nyambung. Please deh situ kan bisa WA, orang selama ini juga WA an. Dan dokumen saya digeletakin gitu aja, ga dibalikin atau gimana, yang mana sales itu pergi handle tour ke China. Saya marah sejadi-jadinya karena mereka ga punya attitude, saya minta mereka balikin DP saya besoknya termasuk dokumen saya. Saya nggak tau yang ada di otak mereka itu apa, orang ngurusin syarat visa itu susah payah lho dan mereka mengorbankan sesuatu yang paling berharga yaitu waktu. Belum lagi udah ngajuin cuti. Selain itu saya juga menolak tour agent lain yang lebih terpercaya dan menawarkan pasti berangkat. Please, saya tidak akan merekomendasikan tour ini ke siapapun karena kejadian ini. Mereka lupa kalo jasa itu bergantung sama testimoni orang.

Nah itu sedikit tips sotoy dari saya menurut pengalaman pribadi saya sendiri. Kalo ditanya tour agent apa yang paling oke, mungkin saya bisa membantu sedikit, bukan karena saya dibayar mereka, tapi karena saya adalah costumer yang puas. Golden Rama menurut saya adalah yang paling oke in my opinion. Di perusahaan mereka ada divisi-divisinya, jadi nggak kecampur siapa yang handle. Penawarannya bagus, fasilitas bagus,  tour leader bertanggung jawab dan ramah dan nggak pelit hehehe. Yang kedua mungkin Avia Tour. Ini saya sudah pakai 2 kali sih. Kalo ke Jepang sih saya rekomendasi pake WJ Tour aja, jadi ala backpacker gitu. Penawarannya bagus dan oke sih. Jepang enak buat dieksplor soalnya. 

Oke sekian tips sotoy dari saya, semoga membantu!


Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora