Akan selalu ada orang yang meremehkanmu. Akan selalu ada yang bilang bahwa apa yang kamu lakukan itu nggak mungkin jadi nyata. Akan selalu ada yang bilang bahwa apa yang kamu lakukan itu nggak seharusnya kamu lakukan. Hidup penuh dengan pendapat orang lain dan penghakiman orang lain.
Saya merasakannya sendiri, rasanya saya berusaha keras dan diremehkan. Rasanya memang sangat-sangat nggak enak, ketika kamu punya mimpi dan kata mereka saya ga mungkin meraih mimpi itu. Ya benar, mereka mematikan harapan saya. Seperti yang pernah saya tulis, mematikan harapan orang lain adalah kejahatan. You can use your mouth to lift people up or put them down.
Ketika itu saya bangun setiap pagi dengan rasa sedih dan marah. Yang saya lakukan hanyalah berdoa, rasanya klise tapi saya merasakan sendiri ketika saya merasa saya di titik kecewa, saya coba lepaskan maaf. Seketika itu hati saya lega dan merasa bahwa only God can judge me.
Kita nggak tau sejauh mana kata-kata kita (yang pastinya kita akan lupa) akan nggak dilupakan sama orang lain. Kita nggak tau sedalam apa luka yang kita timbulkan karena kata-kata yang seharusnya nggak kita katakan. Saya mencambuk diri saya sendiri untuk lebih semangat karena penghakiman mereka. Saya berusaha (dalam diam) untuk menunjukkan bahwa saya bisa walaupun diremehkan. And I nailed it to the cross.
Sedih boleh, tapi jangan jatuh ketika orang lain merendahkanmu. Karena kalo kita jatuh, kita berarti setuju dengan mereka bahwa kita nggak mampu. Just lift your head up. Be brave. Semua orang itu sebenernya pasti punya rasa takut, tapi mereka berusaha untuk menyembunyikan rasa takut itu hingga hanya dia dan Tuhan yang tau kalo dia takut. So do you. Kita semua pasti pasti pasti pasti bisa asal kita berusaha keras, kok.
Jangan jadi orang yang suka menghakimi atau meremehkan orang lain dan jadilah orang yang berani.
Saya merasakannya sendiri, rasanya saya berusaha keras dan diremehkan. Rasanya memang sangat-sangat nggak enak, ketika kamu punya mimpi dan kata mereka saya ga mungkin meraih mimpi itu. Ya benar, mereka mematikan harapan saya. Seperti yang pernah saya tulis, mematikan harapan orang lain adalah kejahatan. You can use your mouth to lift people up or put them down.
Ketika itu saya bangun setiap pagi dengan rasa sedih dan marah. Yang saya lakukan hanyalah berdoa, rasanya klise tapi saya merasakan sendiri ketika saya merasa saya di titik kecewa, saya coba lepaskan maaf. Seketika itu hati saya lega dan merasa bahwa only God can judge me.
Kita nggak tau sejauh mana kata-kata kita (yang pastinya kita akan lupa) akan nggak dilupakan sama orang lain. Kita nggak tau sedalam apa luka yang kita timbulkan karena kata-kata yang seharusnya nggak kita katakan. Saya mencambuk diri saya sendiri untuk lebih semangat karena penghakiman mereka. Saya berusaha (dalam diam) untuk menunjukkan bahwa saya bisa walaupun diremehkan. And I nailed it to the cross.
Sedih boleh, tapi jangan jatuh ketika orang lain merendahkanmu. Karena kalo kita jatuh, kita berarti setuju dengan mereka bahwa kita nggak mampu. Just lift your head up. Be brave. Semua orang itu sebenernya pasti punya rasa takut, tapi mereka berusaha untuk menyembunyikan rasa takut itu hingga hanya dia dan Tuhan yang tau kalo dia takut. So do you. Kita semua pasti pasti pasti pasti bisa asal kita berusaha keras, kok.
Jangan jadi orang yang suka menghakimi atau meremehkan orang lain dan jadilah orang yang berani.
Comments
Post a Comment