Skip to main content

Use your mouth wisely

Akan selalu ada orang yang meremehkanmu. Akan selalu ada yang bilang bahwa apa yang kamu lakukan itu nggak mungkin jadi nyata. Akan selalu ada yang bilang bahwa apa yang kamu lakukan itu nggak seharusnya kamu lakukan. Hidup penuh dengan pendapat orang lain dan penghakiman orang lain.

Saya merasakannya sendiri, rasanya saya berusaha keras dan diremehkan. Rasanya memang sangat-sangat nggak enak, ketika kamu punya mimpi dan kata mereka saya ga mungkin meraih mimpi itu. Ya benar, mereka mematikan harapan saya. Seperti yang pernah saya tulis, mematikan harapan orang lain adalah kejahatan. You can use your mouth to lift people up or put them down.

Ketika itu saya bangun setiap pagi dengan rasa sedih dan marah. Yang saya lakukan hanyalah berdoa, rasanya klise tapi saya merasakan sendiri ketika saya merasa saya di titik kecewa, saya coba lepaskan maaf. Seketika itu hati saya lega dan merasa bahwa only God can judge me.

Kita nggak tau sejauh mana kata-kata kita (yang pastinya kita akan lupa) akan nggak dilupakan sama orang lain. Kita nggak tau sedalam apa luka yang kita timbulkan karena kata-kata yang seharusnya nggak kita katakan. Saya mencambuk diri saya sendiri untuk lebih semangat karena penghakiman mereka. Saya berusaha (dalam diam) untuk menunjukkan bahwa saya bisa walaupun diremehkan. And I nailed it to the cross.

Sedih boleh, tapi jangan jatuh ketika orang lain merendahkanmu. Karena kalo kita jatuh, kita berarti setuju dengan mereka bahwa kita nggak mampu. Just lift your head up. Be brave. Semua orang itu sebenernya pasti punya rasa takut, tapi mereka berusaha untuk menyembunyikan rasa takut itu hingga hanya dia dan Tuhan yang tau kalo dia takut. So do you. Kita semua pasti pasti pasti pasti bisa asal kita berusaha keras, kok.

Jangan jadi orang yang suka menghakimi atau meremehkan orang lain dan jadilah orang yang berani.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora