Skip to main content

Review : Make Up For Ever Aqua Rouge



Kali ini aku mau review MUFE Aqua Rouge. Kemarin sempet beli nomor #14 dan #15. This is the longest lasting lip product I have ever used, nice colour, very opaque and pigmented, and the gloss is great. Aku pake siang, sampai malam masih tetep in place. Ga njembret, ga nempel di gelas ataupun makanan, ga lengket kayak abis makan gorengan, ga berubah, tetep matte dan ga bikin bibir kering. Beberapa review di makeupalley bilang kalo lipstick ini bikin bibir kering, tapi menurutku tidak. Sebelum aplikasi lipstick aku selalu menggunakan lip balm, dan lip balm yang aku gunakan adalah punya LUSH – HONEY TRAP, setelah itu aku baru menggunakan lipstick ini dan kemudian diberi top coat berupa cairan bening yang ada disisi berlawanan dari lipstick ini. 

Lipstick ini mengering sangat cepat dalam hitungan detik, makanya makenya harus cepet. Pilihan warnya juga banyak banget dan ga norak. Warna #15 bagus banget buat summer kayak sekarang. Sedangkan #14 lebih ke coklat nude gitu yah. Untuk harga emang ini lipstick pricey banget yah, kemarin belinya SGD 41 di Sephora ION. Sebenernya Stila dengan harga SGD 32 juga cukup bagus sih tapi range warnanya menurutku kurang, dan warna yang aku suka ga ada. Kalau dibandingankan Too Faced Melted juga bagus sih, dia ga mengeringkan bibir tapi ga seawet Aqua Rouge. Dibuat makan aja udah mulai pudar. Mungkin ada harga ada kualitas yah.

MUFE Aqua Rouge #14

MUFE Aqua Rouge #14

MUFE Aqua Rouge #15

Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora