Skip to main content

Today's trip : Singapore via Batam

Hari ini aku melakukan perjalanan ke singapore via batam. Udah lama banget ga ke singapore via batam, ternyata banyak perubahan di pelabuhan batam center. Berbekal informasi dari blog-blog orang bahwa belilah tiket di airport aja, di pelabuhan lebih mahal, katanya. Jadilah aku beli tiket di airport seharga Rp170.000,- (updated 15 Agustus 2015) dengan menggunakan Sindo sekali jalan, katanya mbaknya sih wave master waktu itu cuma ada tiket pulang pergi. Sejatinya pake kapal aja sama aja, cuma jam yang memungkinkan yang mana.  Keberangkatan yang paling mungkin katanya sih jam 14.00 karena aku nyampe bandara jam 12.30. Estimasi jam nya jangan mepet-mepet. Perjalanan naik taksi dari airport setengah jam dengan fee Rp100.000,-. Tiket yang kita beli di airport valid untuk perjalanan melalui pelabuhan Batam Center, Waterfront, dan Sekupang. Karena biasa lewat batam centre jadi kuputuskan lewat batam center aja. Ternyata batam center pelabuhannya udah kayak mall yah, adem. Padahal dulu panasnya minta ampun. Setelah itu check in di loket kapal ferry yang kita beli. Kalo tadi belinya tiket Sindo ya check in di loket Sindo. Siapkan passport saat check in yah. Lalu setelah itu naik ke lantai 2. Dan masuk ke terminal keberangkatan. Setelah itu masih harus antri imigrasi dan menunggu di ruang tunggu. Okay, ceritanya nanti lanjut lagi saat di singapore yah.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora