Skip to main content

Pastaaaaaaa


Happy weekend. Malam ini aku mau merekomendasikan tempat makan pasta terenak di Malang menurut versiku. Sejauh ini, pasta yang paling bikin aku kepincut adalah fettuccine carbonara di Wilbo Gelateria Malang ( Jl. R. Tumenggung Suryo No.54). Konon katanya chef-nya memang orang Prancis, jadi rasanya authenthic. Pasta ini cocok buat orang-orang kayak aku yang doyan enek-enek. Kekurangannya adalah harganya yang tidak bersahabat yaitu 55k. Lebih mahal dan lebih sedikit dari pasta di pizza hut. Hiks.

Fettuccine Carbonara

Lalu, ada lagi tempat makan pasta yang lumayan enak dengan variasi rasa Indonesia yang bermacam-macam, dan sebenarnya empat ini juga sudah punya cabang dimana-mana, yaitu Rumah Pasta( Jalan Jakarta No.26). Tempatnya enak, suasananya enak, dan yang paling penting juga dia tersedia dalam ukuran S,M,L yang bisa disesuaikan dengan perut dan dompet kita masing-masing. Tapi ya....buatku ukuran M aja nggak cukup, bagiku itu sama dengan seporsi Indomie, dan jadinya jatuhnya mahal juga kalau pesan yang L.
Waktu itu nyoba pizza-nya juga enak, mac n cheese nya biasa (dan dikit sih) karena jatuhnya menurutku malah kayak macaroni schotel.

Sweety Pow ukuran M.
Nah ada juga pasta di Fat Louie, ini sih aku baru nyoba. Harganya cukupan, porsinya se porsi Indomie ( entahlah kenapa aku menggunakan porsi Indomie sebagai standar), dan rasanya leh uga. Tadi aku nyoba yang sesame aglio olio. 


Yang terakir, buat kalian yang mager bingit, di Malang ada yang namanya Pas?ta. Yaitu pasta dengan berbagai macam bentuk dan rasa yang bisa dianter kerumah. Yang paling kusuka yaitu Tuna Aglio Olio. Aduh enaknya nggak bisa terungkapkan lagi. Kekurangannya cuma satu, pesennya harus H-1, padahal lapernya sekarang. Hiks.

Image : @pastaorder at Instagram

Image : @pastaorder at Instagram

 Oke sekian dulu, semoga membantu dan semoga weekend kalian kenyang dan menyenangkan. 

Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora