Skip to main content

Fat Louie : a new hangout place

Setiap orang berbeda dalam "meraih" cara nyaman. Ada yang bisa meraihnya dengan tidur, baca novel, mendengarkan musik lewat headset, ataupun seperti caraku yaitu duduk-duduk cantik di kafe dengan suasana yang tidak terlalu banyak orang dan makanan-minuman yang enak. Life is so gooood. Aku menemukan tempat nongkrong cantik yang lumayan seru dan enak, namanya Fat Louie. Tempat ini berada di second floor Jl. Letjen Sutoyo 97, Malang. Konsepnya merupakan cafe and beer house. Dia menyediakan berbagai beer yang lumayan banyak macamnya, makanan berat yang tidak terlalu banyak porsinya, snack, dessert, dan beberapa macam kopi. Disini pilihan kopinya tidak terlalu banyak, karena speciality nya bukan disitu, tapi favoritku adalah  vietnam iced coffee dan tidak pernah berganti menu sampai sekarang. Untuk makanan, aku mencoba beberapa pastanya dan lumayan enak, porsinya tidak terlalu banyak sih. Untuk yang datang rame-rame sama temen, pesan master platter aja karena isinya banyak dan enak.Wild Mushroom pizzanya juga enak. Sejauh ini belum nemu yang nggak enak sih. 

Untuk suasanya sendiri cukup cozy karena dia sebagian outdoor namun tidak bising walaupun di pinggir jalan raya karena dia ada di second floor dan musiknya sendiri memang edm. Suka sih sama konsepnya. Dia buka dari jam 16.00-22.00. Saat terbaik kesana ya jam16.00 sampai 18.00 hehehe.











Vietnam Iced Coffee


Bell Pepper Pasta

Balinese Pasta
Fried Mushroom
Butter Chicken Rice

Sesame aglio olio



Semoga review ini bisa membantu! :)

Comments

  1. Kalo saya sih sukanya Butted Chicken Rice kak. Sama nasi goreng tentunya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora