Skip to main content

Resep Soto Ayam

Berhubung masih stay at home dan lagi bulan puasa, jadi cari-cari bahan buat masak lagi. Kira-kira apa makanan yang bisa dibuat lama dan ga bosen. Jawabannya soto ayam. Tapi jujur menurutku masak soto ayam itu menghabiskan masa muda banget apalagi kalo bikin sendiri bumbu halusnya. Masakan Indonesia tuh bener-bener butuh kesabaran untuk memasaknya, padahal "cuma sekedar" soto ayam. Nah daripada gabut... Yuk bikin di rumah!


SOTO AYAM
Bumbu halus :
3 butir kemiri sangrai 
1 sdt ketumbar sangrai 
1 sdt lada bubuk 
5 butir bawang merah 
3 butir bawang putih 
1 ruas jahe 
1 ruas lengkuas 
2 ruas kunyit (uk. sedang) 
Siapkan untuk tambahan saat memasak bumbu halus :
2 lembar daun salam 
1 btg sereh geprek 
1 lembar daun jeruk 
2 sdm totole kaldu jamur
4-5 sdt garam
3 sachet sweetener
2,5 L air
Bahan Soto :
1 bagian dada ayam tanpa kulit yang sudah dibersihkan
Pelengkap Soto :
2 btg seledri 
100 gr kecambah untuk soto
1 jeruk limau
2 telur rebus
3 kentang kupas —> rendam dengan air dingin, garam, cuka—> iris tipis-tipis kentangnya —> kentang dikeringkan sebentar —>  goreng di minyak panas
Bawang goreng
Suun kering —> rendam air —> tiriskan
Cara memasak :
  1. Haluskan bumbu halus —> tumis bumbu halus
  2. Masukkan 2 lembar daun salam, 1 btg sereh geprek, 1 lembar daun jeruk ke dalam tumisan bumbu halus —> setelah matang matikan api
  3. Ambil panci besar
  4. Masukkan air 2,5 Liter dan masak hingga mendidih
  5. Masukkan bumbu halus ke dalam panci berisi air tersebut
  6. Masukkan dada ayam dan tunggu hingga setengah matang
  7. Angkat ayam dari panci dan goreng ayam tersebut, sementara kuah soto tetap dimasak agar lebih wangi. Jangan lupa untuk koreksi rasa kuah soto.
  8. Setelah matang antara kuah soto dan ayam, ayam diangkat dan kemudian setelah agak dingin di suwir-suwir
  9. Kemudian soto dan segala pelengkapnya siap disajikan


Ribet yak. Iyak ribet emang. Selamat mencoba!


Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora