Besok aku berangkat PengMas atau Pengabdian Masyarakat. Ini merupakan rangkaian acara wajib untuk maba. Nah, nantinya kita akan melakukan bakti sosial,penyuluhan, dan semacam itu di desa. Berhubung waktu SMA dulu tiap tahun juga diadakan acara seperti ini (yah, walopun tidak sepadat pengmas acaranya) jadinya aku juga nggak kaget-kaget amat. Aku berusaha sebisa mungkin ngerasa fun, karena kalau nggak dibuat seperti itu akan terasa lebih berat lagi ngelajalaninnya. Terutama kalau bosan datang dan tentunya kurang hiburan. Aku pernah membaca disebuah majalah. Ketika kita dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan, jangan panik. Karena jika kita panik, maka masalah itu akan nampak menjadi dua kali lipat lebih rumit . So, enjoy your life :)
Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora...
Comments
Post a Comment