Hari ini aku ada acara TOT Krima. Itu seperti acara training atau motivation gitu buat para panitia Krima. Krima itu sejenis ospek di kampusnya. Yang ngasih training itu namanya Mas Dicky. Dia angkatan 2005. Dia cerita kalau setiap kita ikut kepanitiaan, itu selalu ada dua kepentingan yang bertabrakan. Itu pasti. Misalnya disaat senin harus ujian, sabtu masih harus ikut kepanitiaan. Dan musuh terbesar kita adalah selfish. Kenapa? karena kalo kita selfish, pasti kita mengutamakan kepentingan kita diatas tanggung jawab kita. Pada dasarnya setiap orang punya kepentingan masing-masing. Tergantung orang tersebut selfish atau tidak. Serta bagaimana cara kita "melayani" orang lain dl, sebelum memikirkan diri kita sendiri. Dan Tuhan rasanya langsung memberi aku contoh nyata tentang hal ini. Di jalan waktu pulang TOT, ada mobil yang nggak sabaran dan berniat nyelip aku dari kiri waktu kita sama-sama nunggu giliran nyebrang di pertigaan. Dan karena aku yang maju duluan (karena memang aku yang di depan wkt itu), dia kayak nggak terima, dan nge-dem aku trs dan nglaksonin aku seakan-akan aku maling. Dia berusaha nyelip aku, dan akhirnya aku ngalah aja, eh taunya dia orang satu perumahan sama aku juga tapi beda blok. Disini bisa dilihat bahwa dia sangat-sangat selfish. Dia merasa satu-satunya org yang punya kepentingan. Dan dia bahkan mau nyerobot, padahal belum gilirannya. Kasian, mungkin dia dulu nggak pernah dapet pelajaran PKN. Dan kata-kata Mas Dicky bener-bener nancep di kepalaku sampai sekarang :)
Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora...
Comments
Post a Comment