Pernah nggak kalian ngerasa sedih karena seseorang, kecewa sama seseorang? Rasanya nggak enak banget kan? Ya aku juga mengalaminya, salah satunya terjadi kemarin. Bahkan saking sedihnya aku sampai males dan nggak niat ngelakuin apapun. Pengennya tidur aja. Ya, salah satu usaha lari dari realita. Mau nangis juga nggak bisa, akhirnya cuma bisa diam dan ngerasa sakit hati banget. Dan akhirnya, hari kemarin yang harusnya aku bisa nyicil tugas, jadi nggak jadi. Sampai di kampus pun sebenernya masih kebawa sedih, tapi sebisa mungkin tetap menunjukkan muka happy . Lalu kemudian aku berpikir, teman-temanku masih banyak, mereka baik semua. Ruginya aku jika hanya "berkonsentrasi" pada seseorang yang membuat aku sedih itu, padahal di luar sana aku yakin banyak yang sayang sama aku. So this is not the end. when you are sad because someone, remember many of your friends love you. smile again :)
Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora...
Comments
Post a Comment