Skip to main content

Huangshan Mountain

Waktu liburan ke negara Cina bagian selatan akhir Januari kemarin, aku mengunjungi gunung yang paling cantik dan paling indah yang ada di Cina, Gunung Huangshan. Aku dan ayahku ikut tur konsersium, dimana harga tur-nya bisa lebih murah dari harga biasanya, dan ada beberapa rute yang bisa dipilih. Aku dan ayahku memilih rute yang ada tujuan ke Gunung Huangshan. Jujur, aku awalnya ingin kesana hanya karena ingin melihat salju, bukan karena yang lain, bahkan aku sebelumnya tidak tau jika gunung ini adalah yang terbaik yang ada di Cina. Gunung Huangshan, aku pikir biasa saja awalnya, yang penting aku bisa melihat salju. Dan setibanya disana, aku bener-bener speechless dengan karya indah Tuhan yang satu ini.
Ada pepatah Cina mengatakan bahwa ada lima gunung indah yang ada di Cina, tetapi jika sudah melihat Gunung Huangshan, tak perlu lagi melihat gunung lainnya, saking indahnya Gunung Huangshan.
Kami tiba di kota Huangshan tanggal 21 Januari malam. Kota Huangshan ini berada di kaki Gunung Huangshan. Beuh, dinginnya persis di freezer. Temperatur menunjukkan -4 derajat celcius. Dan yang paling 'menyiksa', pemanas ruangan di hotel tidak bekerja dengan baik. Menginjak lantai kamar rasanya seperti menginjak bongkahan es batu. Dan malam itu rasanya aku ingin pulang saja ke Indonesia. Malam itu rasanya aku menyesal memilih rute Gunung Huangshan.
Pagi hari kami berangkat ke tempat pendakian Gunung Huangshan. Sepanjang jalan kami disuguhi pemandangan salju-salju yang bertebaran diatas pepohonan.Woaaa ini pertama kalinya aku melihat salju! :D

Di depan hotel tempat saya menginap di Kota Huangshan

Salju yang menutupi area persawahan

Lalu, kami tiba di pintu masuk pendakian dimana pendakian ini harus kami lalui dengan melawan suhu -4 derajat celcius. Lalu kami naik cable car untuk naik ke puncak. Sebenarnya Huangshan bukan merupakan satu gunung, melainkan daerah pegunungan yang sangat luas sekali, dan sangat tidak mungkin untuk naik ke atas kecuali naik cable car. Ini ada beberapa pemandangan Gunung Huangshan yang sempat diabadikan sewaktu kami ada di cable car :




Gunung Huangshan ini adalah salah satu tempat yang menjadi inspirasi dibuatnya film Avatar arahan sutradara James Cameron. Masih ingat kan dengan film itu dan gunung-gunungnya yang menjulang menembus awan? :)
Lalu kami sampai di puncaknya dan disitu telah disediakan tangga dan jalan agar para pengunjung lebih mudah untuk mendaki. Mari menikmati pemadangannya :D







Dan aku tak kan pernah menyesal pernah pergi ke gunung ini, walaupun semakin ke puncak  harus semakin berteman dengan suhu -9 derajat celcius. Salah satu karya Tuhan yang spektakuler yang pernah kulihat secara langsung. Pegunungan Huangshan saatsalah satu dari 101 tempat yang harus kamu kunjungi sebelum mati! :)

Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul