Skip to main content

Mind our own business

Pernahkah kita membicarakan orang lain, iri terhadap orang lain, kepo terhadap orang lain, atau bahkan menjudge orang lain atas keputusan yang mereka buat? Ya aku juga pernah. Kemudian perjalanan ke singapore kemarin aku banyak mikir. Disana orang hidup individu. Bahkan ketika di bus atau MRT nganggur pun mereka nggak sibuk ngeliatin aneh terhadap orang-orang sekitarnya. Mereka menjaga pandangan mereka atau sibuk bermain gadget. Sedangkan kita di Indonesia? Saking nganggurnya kita kadang ngeliatin orang lain dari atas ke bawah dan berpikiran buruk terhadap orang yang ga kita kenal hanya karena penampilannya saat di transportasi umum.
Rasanya nggak ada orang yang bakal sibuk ngeliatin kelakuanmu, iri sama kamu, atau nyinyirin kamu. Kamu bebas mau jadi dirimu sendiri dan ngelakuin apapun. Dan menurutku itu menyenangkan.
Pernahkah kita merasa cemas / khawatir karena takut dengan omongan orang? Ya mungkin karena kita sendiri juga sering ngomongin orang. Aku juga lagi belajar nih ngurang-ngurangin kepo sama orang, nyinyirin orang, atau mikirin keputusan orang yang ga sesuai sama pendapatku.
Buang-buang waktu, buang-buang tenaga, dan buang perasaan buat sesuatu yang sebenernya nggak penting buat kita komentarin. Kadang kita mencari kesalahan orang untuk membuat kita merasa lebih baik. Atau kadang biarkanlah seseorang melakukan apa yang menjadi keputusannya, yang mungkin ga sesuai dengan kita, dan biarkan mereka merasakan kesuksesan/kegagalan mereka sendiri. Tidak perlu terlalu ikut campur dengan masalah orang lain.
Jika kita tidak suka dengan hubungan orang lain, biarkanlah. Mereka bahagia/sedih adalah risiko mereka sendiri. Jika kita tidak suka, bersyukurlah bukan kita yang ada di dalam hubungan itu. Atau karena kita ga paham sama sesuatu, bukan berarti hal itu buruk.
Jika hal tersebut tidak melibatkanmu, lalui saja. Jika hal tersebut melibatkanmu atau karena kamu punya pengalaman yang sama/hampir sama, maka berbicaralah.
Giving advice is usually about the ego of the advice-giver, not the feelings of the person being given the advice.
We have to realize that this is an immature way to go about life.
Everyone has their own battles to fight and insecurities to face and these challenges would be a lot easier to overcome if other people weren’t forcing their unwarranted opinions onto them.

Comments

  1. wow, greaaatttt!!
    It's nice to see something like this on the screen,, living the world full of people who always minded our business isn't life at all, it's hell =)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul