Mungkin sekarang aku tambah tua. Aku merasa aku yang dulunya extrovert semakin lama semakin geser jadi introvert. Aku selalu dan selalu dan selalu mencari inner peace, situasi yang nyaman, yang membuatku relax dan punya good mood. Dari aku yang dulunya suka hiruk pikuk, sekarang jadi nggak suka. Aku mencoba mencari kebahagiaan dari hal-hal yang sederhana. Aku suka dengan suasana mendung, diam, sibuk dengan diriku sendiri, mengerjakan hal yang aku suka dengan tenang. Aku nggak lagi suka nonton konser atau pergi ke tempat-tempat yang ramai banyak orang. Inner peace buatku sekarang segalanya dan aku harus menciptakannya setiap hari dengan caraku sendiri agar bisa mengerjakan segala sesuatu pekerjaan lain dengan baik.
Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora...
Comments
Post a Comment