Skip to main content

Sandang, pangan, papan, dan WiFi (Wi2Fly)



Internet saat ini rasanya udah kayak jadi kebutuhan primer kayak sandang, pangan, papan. Kalo nggak ada internet rasanya butek dan ga bisa mikir jernih. Apalagi kalo keluar negeri. Wah alamat keterbatasan internet. Kalo kayak singapura atau malaysia mungkin masih bisa beli simcard, tapi kalau negara lain belum tentu. Berbekal kepo-kepo di Instagram, akhirnya aku nemu Wi2Fly. Mereka menyediakan rental wifi portable ke banyak negara. Yaudin deh untuk perjalanan ke Hong Kong kali ini aku nyoba rental. Tapi karena ini based in Jakarta jadi harap-harap cemas karena routernya katanya baru dikirim H-1 kerumah. Dan ternyata kecemasanku terbukti. H-2 jam 3 sore aku ditelepon nanya kira-kira pengiriman apa yang bisa sehari sampe Malang. Waduh, ga yakin juga nih kalo sore baru dikirim besoknya dah nyampe. Awalnya aku ngasih saran kalau kuambil aja di bandara waktu di Jakarta, tapi aku nyampenya malem. Katanya aku mau dihubungin lagi, walau nyatanya ga dihubungin-hubungin. Telepon kantor nggak pernah diangkat, WA juga balesnya lama banget. Bisa dibilang ga bisa diharapkan *hopeless*.

Tapi dari dl sebelum pesen, waktu masih nanya-nanya via DM IG responnya cepet. Yauda deh coba mastiin lagi lewat DM dan responnya teges dan cepet banget. Yang bikin terharu *ciee* admin IG bahkan mau nganter routernya ke bandara jam 11 malem padahal bandara dari Jakarta jauh juga. Waktu akhirnya meet up tengah malem itu, dia masih bantuin aku buat unduh aplikasi biar aku bisa nembus "banned" internet di Cina. 

Jadi intinya, kalo butuh costumer service-nya mending ke DM Instagram hehehehe. Lebih cepet, menyelesaikan masalah, baik pula.

Selama dipakai di Hong Kong, Macau, Shenzhen sinyal wifi nya oke banget. Bahkan ketika lagi naik MRT sekalipun. Tapi ya memang sih di China agak susah, kadang nyantol kadang enggak, meskipun udah aktivin aplikasi betternet (better download dulu di Indonesia kalau mau ke China, gunanya buat nembus nembus "internet" di China. Jadi recommended banget lah wi2fly ini, jadi nggak pernah bingung-bingung nyari wifi lagi deh sepanjang perjalanan hehehe.



Cuma ya.. mungkin perlu perbaikan mengenai customer care-nya mereka aja sih. Itu aja kurangnya, bikin  costumer kesel banget karena biasanya pada butuh cepet tapi late response hehehe.
Modemnya sih langsung diambil H+1 kedatangan kita. Dan pengembalian uang depositnya ini dalam 7-14 hari kerja. Tiap hari cek aja e-mailnya, ntar kan bakal dikirimin e-mail refundnya, ya memang penuh ketidakpastian. Sekali lagi menurutku karena costumer service-nya yang kurang hehehe. Sekian reviewku soal Wi2Fly, semoga pelayanannya dapat lebih ditingkatkan lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul