Skip to main content

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta


Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara.

Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit.
Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-lama. Karena harus pindah terminal yaitu dari terminal 3 ke terminal 2D, jadinya harus pake fasilitas shuttle. Abis ambil baggage, menuju pintu keluar. Setelah keluar, cari deh lift menuju lantai 2. Nah nanti shuttle bus-nya nunggu disana. Entahlah shuttle bus beroperasi sampai jam berapa (mungkin ada yang bisa memberi info?) tapi ketika aku nyampe jam 11 malem juga masih beroperasi sih. Shuttle bus-nya bakalan muter dari 1 A-B-C ke 2-D-E lalu ke terminal 3.

Nyampe di terminal 2D apa yang bisa kita lakukan? Sebenernya ada transit hotel disini tapi sayang banget cuma beberapa jam aja. Rate-nya juga mahal banget dan dikasih harga full kalo malem baru check in, sekitar 700 ribuan. Katanya sih kalo siang Jakarta Airport Hotel menerima untuk yang cuma 3 jam an aja. Jadi kuputuskan mending duduk-duduk cantik aja di ruang tunggu. Tempat duduknya juga lumayan banyak kok. Sampai jam 12 malem masih ada toko yang buka juga seperti Dapoer Mie, Circle K, dan Old Town. Khusus yang CK 24 jam sih mayan kalo nyemil-nyemil daripada nganggur.  "Menginap" disini juga adem. Kursi-kursi panjangnya juga ada bantalannya jadi empuk dan ga dingin, bisalah tidur sambil selonjoran.



Jam 00.00-03.00 emang sepi-sepinya, jarang yang lalu lalang. Tapi jam 3 pagi keatas aduh ampun ramenya jadi nggak bisa tiduran dengan nyaman lagi deh karena para penumpang flight pagi mulai berdatangan. Huhuhu

Sebenernya cukup survive kok kalo ngegembel nginep di bandara nunggu flight pagi yang waktunya nanggung banget kalo mau nginep di hotel. Yang penting cari spot yang enak, sepi, dan usahakan jangan tempat yang deket departure gate karena bakal rame orang lalu lalang. Begitulah sedikit cerita mengenai menginap di bandara, semoga bisa memberikan bayangan menginap di bandara hehehhe.


Comments

Popular posts from this blog

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul