Skip to main content

Everland: South Korea's largest theme park

Saya sebenernya orang yang kurang pengetahuan soal Korea, nonton drama korea aja jarang-jarang. Makanya ketika kemarin pergi ke Korea, jadi kurang ada bayangan dan keinginan pengen pergi kemana hahaha. Nah, kemarin saya dan teman-teman sempat mengunjungi Everland, yang katanya the biggest theme park in Korea. Karena saya nggak ada bayangan, jadi palingan nggak pengen lama-lama disitu karena ngirain palingan sama kayak Dufan dan mending ke Gangnam aja hehehe. Everland sendiri terletak di kota Yongin, provinsi Gyeonggi-do, kalo diitung-itung ya sekitar1 jam dari Gangnam dan 1,5 jam dari guest house saya kemarin hehehe.

Perjalanan di mulai dengan menuju Gangnam Station keluar di exit 5. Lalu dilanjutkan dengan naik bus 5002 ke Everland, sekitar 50 menit perjalanan,  lalu setelah sampai cari free shuttle bus Everland yang akan mengantarkan kita ke depan pintu Everland resort. Harga tiket tahun 2017 ini adalah 52,000 WON. Ya sekitar 532,000 rupiah lah. Mahal juga yhaa. Saya baru tiba disana sekitar jam 12.30. Niatnya jam 16.00 pengen keluar aja.

Yang bikin kurang asik adalah karena saya dan teman-teman ke Korea waktu winter. Badan kedinginan karena pake coat yang kurang tebel demi foto-foto yang kece dan muka rasanya kayak tiap hari ditampar. Saat kesini kalo nggak salah suhunya minus 2. Brrrr. Jadi banyak bersyukur di Indonesia nggak ribet-ribet banget kalo mau bajuan keluar rumah.

Pertama masuk saya langsung terpukau dengan Everland. Ini sih mirip banget sama konsepnya Disneyland, masih jauh kalo sama Dufan. Permainannya juga jauuuh lebih serem dan seru disini daripada Disneyland. Hal pertama yang mencolok mata saya adalah Line Store hehehe. Ini toko yang paling saya cari ketika berencana pergi ke Korea. Di dalamnya banyak banget barang-barang karakter Line yang super kyoooot dan super mahal ahahhaa. Ya akhirnya cuma beli beberapa barang (yang nggak penting) aja sih sama foto-foto sama karakter Line yang lucu banget.





 Everland terbagi menjadi 5 zona berbeda yaitu: Global Fair, Zoo-Topia, European Adventure, Magic Land, American Adventure. Karena emang dinginnya nggak masuk akal waktu itu, jadi kita "kurang menikmati" bermain disana dan sangat kurang puas mainnya. Dan sayangnya, beberapa wahana juga ditutup selama winter. Kemarin kami sempat ke Zoo-Topia yaitu zona kebun binatang. Yang paling saya suka disana adalah beruang kutub! Lucu banget. Lalu kami juga masuk ke Safari World. Konsepnya sih sama kayak taman safari, jadi kita naik kendaraan berupa bus dan akan melihat secara dekat binatang-binatang buas seperti harimau, harimau putih, dan beruang. Sayangnya, guidenya yang juga supirnya menjelaskan dalam bahasa korea dan saya nggak bisa bahasa korea jadi nggak ngerti huhuhu. Yang lucu tuh waktu supirnya melempar biskuit ke beruang dan beruang berusaha berdiri ke dekat bus biar bisa makan hihihi.



Di European Adventure adalah zona petualangan yang bertema Eropa. Salah satu wahana yang paling terkenal di zona ini adalah T Express, yaitu roller coaster yang terbuat dari kayu sepanjang 1.779 m. Kalo saya sih jelas nggak punya nyali main kayak begini, untung juga tutup selama winter hehehe. Nah, tapi kalo masih mau merasakan sensasi naik T Express, masih bisa masuk ke VR Adventure. Jadi kita pake Samsung Gear VR, lalu duduk di motion chair dan kita akan mendapatkan sensasi 360 derajat naik T Express. Lumayan seru deh! Lokasi VR Adventure sendiri ada di Global Fair. Lalu kami juga mencoba Snow Buster alias seluncuran di salju menggunakan ban. Seru banget! Yah walaupun harus mengantri panjang untuk giliran mendapatkan ban di tengah udara dingin yang nggak mufakat itu.Untung sih disini banyak tiang-tiang pemanas jadi kalo kedinginan banget ya melipir kesitu dulu hehehe.

Lalu saya juga naik Royal Jubilee Carousel di European Adventure. Nggak tau kenapa ini lambat banget gerakannya, lebih lambat dari di Disneyland. Jadi nggak seru. Lalu masih di European Adventure kami juga foto-foto di Romantic Tower Tree, Rose Garden, dan Miniature Garden. Keren banget semuanya!











Dari awalnya kami mau keluar jam 16.00, kami malah baru keluar jam 18.00. Sehingga kami juga nggak lihat parade deh huhuhuhu. Rasanya waktu kurang banget disana, tapi juga nggak kuat sih sama udara yang makin malem makin dingin. Mungkin suatu saat bisa kesini lagi (Amin) tapi nggak winter juga hahaha. Pokoknya Everland wajib banget dikunjungi kalo kalian ke Korea Selatan.



Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul