Skip to main content

Mematikan harapan orang lain?

Saya diberi banyak pelajaran oleh Tuhan tahun ini. Salah satu yang paling membekas buat saya adalah masalah harapan. Kita memang sebagai manusia tidak tahu apa yang ada di depan, apa yang Tuhan rencanakan buat kita. Tapi yang membuat kita hidup adalah HARAPAN. Karena adanya harapan maka kita berusaha dan berusaha setiap hari. Kalo kita sudah tahu masa depan, apa mungkin kita berusaha? Atau malah sebenarnya apa yang kita ambil hari ini akan selalu mempengaruhi masa depan kita, dari hal kecil sekalipun.

Saya dan kalian pasti pernah mengalami kegagalan. Dan menerima kegagalan itu tentu saja tidak mudah. Ibaratnya hati ini seperti beneran terluka oleh benda tajam dan pertanyaan serta pernyataan orang-orang seakan-akan menggarami luka itu.

Satu-satunya kejahatan manusia yang menurut saya tidak disadari adalah mematikan harapan seseorang. Seseorang berkata pada saya, ketika kegagalan terjadi kepada saya, ketika saya berkata bahwa saya akan mencoba lagi dan belajar dari kesalahan saya, dia bilang bahwa intinya kesalahan saya karena saya dan tidak bisa diperbaiki. Seakan-akan kesalahan saya tidak ada harapan atau bisa diperbaiki dan it defines my future. 

Kadang-kadang manusia itu tidak sadar kalo mereka mematikan harapan manusia lain, meskipun mungkin tahu bahwa itu suatu kebenaran, misalkan ada orang tua yang meninggal, lalu haruskah kita berkata "orang tua kamu sudah ga ada. Ga bisa dibangunin lagi" ketika dia belum tegar? Kita sebagai manusia hendaknya cukup memeluk dan menguatkan satu sama lain, berkata kebenaran yang terlalu frontal hanya akan makin menimbulkan luka di hati orang itu. Kata-kata kita mungkin akan kita lupakan, tapi mungkin tidak bisa dilupakan orang lain. Better you say nothing at all.

Ini juga introspeksi buat saya. Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak. Bukan tugas apalagi hak kita untuk mematikan harapan orang lain. Jadilah berkat untuk bisa membuat orang lain berani mencoba dan memperbaiki.

Jangan merasa berhak untuk mematikan harapan orang lain. Jadilah berkat untuk bisa menyemangati orang lain untuk terus berusaha.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita menginap di Bandara Terminal 2D Soekarno-Hatta

Tengah malem ini aku mau sharing tentang perjalananku menuju Hong Kong yang agak "loncat-loncat". Maklum tinggal di Kota Malang begini adanya. Jadi ceritanya flight-ku baru besok jam 4 pagi dari Jakarta ke Hong Kong via Singapura. Yang mana hari ini dengan pesawat Garuda paling malem aku terbang dari Surabaya ke Jakarta. Jalan panjang bro dan jadinya ngemper di Terminal 2D sekitar 5 jam. Pengalaman nginep bandara. Jadi kali ini aku mau sharing sedikit mengenai gimana pindah terminal, nginep di bandara, dan transit. Turun di Terminal 3 Ultimate membuatku takjub. Makin cakep aja, udah menuju kayak Changi nih. Oh ya sebenernya kekurangan dari turun di Terminal 3 ini adalah pesawat menuju tempat parkirnya jauh banget dari runway landingnya jadinya "molor" kedatangannya, belum lagi kalo ga ada fasilitas garbarata. Masih naik bus lagi ke terminal kedatangan.  Tapi mungkin juga masih dalam tahap perbaikan ya. Seperti biasa kalo pake Garuda nunggu bagasinya ga lama-la

Fathers and Daughters (2015) sinopsis

Aku baru menonton film Fathers and Daughters yang katanya bagus. Wew, personally, it's like my own story. Film ini bercerita tentang seorang ayah yang merupakan penulis yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri setelah istrinya meninggal akibat kecelakaan. Sang ayah pun yang keuangannya tidak stabil harus berjuang menulis novel agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, sang ayah juga keadaannya tidak sehat secara mental. Terlihat bagaimana perjuangan sang ayah untuk membesarkan putrinya mati-matian dan juga adanya konflik dari keluarga adek ipar sang ayah yang ingin mengadopsi putrinya. Sang ayah pun meninggal setelah menyelesaikan novel Fathers and Daughters yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi untuk karya sastra. Plot cerita di film ini maju dan mundur, karena diceritakan juga kehidupan sang anak yang bernama Katie saat dewasa. Ia adalah seorang psikolog yang di hidupnya ia merasa ada yang salah atau kosong. Sampai ia pun akhirnya bertemu dengan seora

Survival tips: Jadwal bus Malang-Blitar pagi

Internship di Wlingi Kabupaten Blitar, indah untuk dikenang tapi tidak untuk diulang hehehe. Bagi yang berasal dari Kota Malang, internship di Wlingi sebenarnya cukup menyenangkan. Hanya berjarak 1,5 jam kalau naik kendaraan pribadi dan 2 jam jika menggunakan bus. Aku mau berbagi sedikit survival tips jika ingin ke Wlingi pada pagi hari menggunakan bus dari Malang jurusan ke Blitar/Trenggalek, bisa berangkat dari Terminal Arjosari menggunakan bis besar atau naik bus Bagong dari Kacuk. Sebenarnya aku lebih nyaman menggunakan bus Bagong dari Kacuk karena lebih nyaman aja menggunakan bus kecil dan rasanya juga lebih aman. Biasanya yang naik bus Bagong adalah orang-orang bekerja yang tiap hari naik bus yang sama. Kalau di Terminal Arjosari sih sepengalamanku, bis-nya agak nggak pasti. Kalau bis Bagong jam-nya lebih pasti. Tergantung tempat kalian tinggal juga sih lebih dekat kemana. Rata-rata dikenakan tarif 15 ribu rupiah aja kok. Jika berangkat dari Terminal Arjosari , usahakan pukul