Kadang aku suka takjub dengan hidupku sendiri. Di minggu ketika aku jaga seminggu, aku malah bisa nonton ke bioskop 2 kali, ke gereja 2 kali, ngopi di kafe, maju morning report, maju abstrak, dan ke nikahan. Padahal mungkin kalo aku nggak jaga, aku terlalu mager untuk melakukan itu semua. Tapi memang hidup harus seperti itu, harus di dorong biar kita berada di tepi jurang, biar kita sadar betapa hebatnya diri kita sebenernya. Bukan hebat masalah semuanya berjalan sukses, tapi hebat karena badan kita sanggup melakukan itu semua. Ketika semuanya sudah selesai kita akan mikir, bagaimana bisa ya kita kayak gitu?
Segala drama selama seminggu kemarin tidak hanya berakhir disitu. Mobil tiba-tiba mogok dirumah, bener-bener sesaat ketika harus berangkat visite kerumah sakit. Nggak sempet drama dan bete, langsung aja pesen gojek. Padahal bawaan lagi banyak banget. Menjalani visite seperti biasanya dan menyelesaikan semuanya sampai sore dan kembali pulang dengan gojek dengan bawaan yang banyak.
Kayaknya hidup lagi suka-sukanya memberi pressure hingga tidak sempat buatku merasakan galau, sedih, kesel, sebel, ataupun mengurusi yang bukan urusanku. Badan aja ga sempet buat merasakan lapar. Justru sebenarnya mungkin inilah kehidupan dewasa, we're too busy to feel that feelings. Level kecuekan meningkat drastis sejak jadi residen. Nggak semua perlu dipikir. Nggak juga keadaan yang sudah rumit perlu di dramatisir.
Well... as an adult, time goes by in the blink of an eye
Ini hanya aku, yang sedang bangga dengan diriku sendiri. Karena mampu melalui sesuatu yang aku pikir tidak mungkin aku kuat menjalaninya. But with God, everything is possible.
Posting nya asik2 Mbak. Update lagi dong hehe
ReplyDelete